WELCOME TOINUYASHA LOV3R'S BLOG
THANKS 4 VISITING

16 Juli 2011

Zat-Zat Makanan yang Membahayakan

Makanan yang terlihat menarik dan sepertinya enak dimakan belum tentu aman. Orang-orang yang tidak bertanggung-jawab seringkali menambahkan zat-zat makanan tertentu untuk membuat kue atau penganan lainnya menarik, tahan lama dan terasa lebih enak.

Berikut ini 4 zat berbahaya tersebut yang perlu Anda waspadai.

Boraks


Nama kimia boraks adalah Natrium Tetrabonat (NaB4O7 10H2O). Boraks berwujud kristal putih, dan tidak berbau. Jika dilarutkan dalam air, boraks akan menjadi Natrium Hidroksida (NaOH) dan Asam Borat (H3BO3). Boraks merupakan salah satu bahan untuk membuat detergen. Selain bersifat antiseptik, boraks juga dapat memperkecil tingkat kesadahan air.

Apabila boraks termakan akan menimbulkan nyeri hebat di perut bagian atas, mual-mual, pendarahan di lambung yang diikuti muntah darah dan diare. Badan akan menjadi lemah, demam, sakit kepala dan menimbulkan rasa kantuk. Terkadang boraks kita temukan pada mie basah, bakso, kerupuk serta aneka jajanan.

Mie basah yang mengandung boraks umumnya lebih kenyal, mengkilat, tidak lengket dan juga tidak putus. Begitu juga dengan bakso, teksturnya sangat kenyal dibandingkan bakso daging biasa dan warnanya lebih putih. Lontong dan kerupuk yang mengandung boraks juga terasa kenyal, dan agak getir ketika dimakan.

Formalin

Formalin merupakan nama lain untuk formaldehid. Wujudnya berupa larutan yang tidak berwarna dan berbau tajam. Formalin sering digunakan untuk perekat pada industri kayu lapis, juga disinfektan alat-alat kesehatan. Formalin juga digunakan untuk mengawetkan mayat di rumah sakit.

Cairan formalin yang langsung terkena tubuh akan menimbulkan luka bakar, alergi, kerusakan pada organ pernapasan dan alat pencernaan, bahkan menyebabkan kematian. Sayangnya, tidak banyak orang tahu bahaya penggunaan formalin sehingga menggunakan formalin pada bakso, tahu, mie basah, ayam, ikan dan hewan-hewan laut lainnya agar lebih tahan lama.

Penggunaan formalin menyebabkan mie basah, bakso, tahu, ikan dan ayam tahan sampai dua hari lebih pada suhu kamar (25ºC) atau dua minggu jika disimpan dalam lemari es. Bahan-bahan makanan yang diawetkan dengan formalin juga sering menyebarkan bau menyengat khas formalin.

Methanil Yellow


Methanil yellow merupakan zat warna buatan yang akan memberikan warna kuning pada makanan. Wujudnya serbuk padat kuning kecokelatan. Methanil yellow sebenarnya pewarna untuk tekstil dan cat. Namun, sebagian orang menggunakannya untuk mie basah, kerupuk, dan berbagai macam kue.

Methanil yellow yang digunakan pada makanan dapat menyebabkan kanker pada orang yang sering mengkonsumsinya serta menimbulkan permasalahan pada pencernaan.

Jika serbuk methanil yellow-nya yang tertelan akan menimbulkan rasa mual, sakit perut, muntah, diare, serta rasa panas. Maka dari itu Anda sebaiknya menghindari makanan yang berwarna kuning-kuning menyolok atau titik-titik warna kuning yang tidak merata atau homogen.

Rhodamin B

Rhodamin B juga zat warna buatan yang akan memberikan warna merah. Wujudnya serbuk kristal berwarna merah keunguan. Jika Rhodamin B dilarutkan dalam air maka akan menghasilkan larutan merah terang. Biasanya digunakan untuk tekstil atau kertas dan dilarang keras mencampurnya dalam makanan.

Rhodamin B disalahgunakan oleh sebagian orang untuk mewarnai kerupuk, terasi dan aneka kue. Padahal zat ini apabila termakan akan menimbulkan iritasi pada saluran pernapasan dan pencernaan, dan dapat menimbulkan kanker hati.

Orang yang mengonsumsi rhodamin B juga akan mengeluarkan urin yang berwarna merah atau merah muda. Maka dari itu, jika Anda menemukan makanan dengan warna merah menyolok atau warna merah yang tidak homogen, sebaiknya dihindari saja.

Dari penjelasan di atas, boraks, formalin, methanil yellow dan rhodamin B sebenarnya bukan zat-zat makanan, namun disalahgunakan untuk makanan. Menggunakan pewarna alami seperti daun pandan untuk warna hijau, kunyit yang memberikan warna kuning, buah coklat untuk warna coklat serta wortel untuk warna orange harus diutamakan karena terbukti lebih aman dan menyehatkan.